FAEDAH BELAJAR ILMU NAHWU
Bismillah....
Faedah Pertama
Kedudukan dan Kemuliaan Mempelajari Ilmu Nahwu
1⃣ kedudukan ilmu nahwu ibarat garam dalam makanan. Bisa kita bayangkan bagaimana rasanya makanan tanpa garam.
Jika seseorang lalai dari mempelajari ilmu nahwu, maka akan menjadi sebab dia tergelincir ke dalam banyak kesalahan.
2⃣ Ketahuilah wahai Thullabul' Ilm!! Sungguh, para imam kaum muslimin baik dari kalangan salaf dan khalaf, mereka sepakat menjadikan ilmu nahwu sebagai syarat para imam berada pada kedudukan ijtihad dalam ilmu. Seandainya seorang imam telah mengumpulkan seluruh dari cabang ilm, dia tidak akan berada pada kedudukan ijtihad sampai dia menguasai ilmu nahwu.
3⃣ Ketahuilah, wahai para penuntut ilmu!!! Mempelajari ilmu nahwu adalah suatu jembatan awal untuk mengenal ilmu hadits dan cabang ilmu yang lain.
⬆ Lihat Tahqiq atas syarah Matan Jurumiyyah, Syeikh Utsaimin oleh Syeikh Ahmad bin Ibrahim bin Abdul Maulah, halaman 5-6.
========================================================================
Faedah Kedua
Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu
-Sesungguhnya Ilmu Nahwu adalah suatu ilmu yang sangat mulia. Yang dengannya merupakan washilah untuk memahami Kitabullah dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
-Sesungguhnya memahami Kitabullah dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه و سلم, sangatlah terkait dengan pemahaman seseorang terhadap ilmu Nahwu.
- Nasehat indah Syeikh Sholeh Al Utsaimin رحمه الله
(Lihat Muqaddimah, Syarah Jurumiyyah oleh Syeikh Utsaimin hal. 13)
-
Sebagian orang berkata, ilmu Nahwu adalah ilmu yg sulit. Mempelajarinya butuh waktu yang sangat panjang. Jika dia telah mempelajarinya, maka dia tetap tidak akan memahaminya.
🌷 Berkata Syeikh Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah, perkataan tersebut tidaklah benar. Perkataan ini adalah perkataan yang melemahkan seorang penuntut ilmu, sehingga dia lari darinya. Kita tidak akan membenarkannya, bahkan kita harus mengatakan:
🌹Ilmu Nahwu adalah ilmu yang sangat mudah.
🌹Dalam menguasainya hanya membutuhan waktu yang sebentar.
🌹Tahap tahap mempelajarinya sangatlah MUDAH, akan tetapi berSUNGGUH SUNGGUHLAH diawal mempelajarinya.
⬆ Lihat Muqaddimah Syarah Jurumiyyah oleh Syeikh Sholeh Al Utsaimin Halaman 14.
🍀 Kunci Sukses Belajar Nahwu
---------------------
🌺 Berkata Syeikh Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah: Mempelajari dan memahami ilmu Nahwu adalah perkara yang sangat penting.
Ketahuilah!!
Bahwa sesungguhnya Ilmu Nahwu adalah ilmu yang memang sulit pada awalnya, namun setelah itu akan ada kemudahan pada tahap berikutnya.
🍁Ilmu Nahwu bagaikan sebuah istana yang terbuat dari mutiara, yg didalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan. Adapun pintunya, terbuat dari besi. Banyak tantangan dan butuh perjuangan untuk membukanya. Namun seseorang jika telah berhasil membukanya, maka dengan mudah dia akan bisa melakukan dan mengambil apa saja yang ada di dalamnya.
💐💐 Oleh karena itu, bersemangatlah kalian mempelajarinya, dan bersungguh sungguhlah kalian di awal mempelajarinya. Karena setelah itu, kalian akan mendapatkan kemudahan di tahap berikutnya dalam mempelajarinya...
⬆ Lihat Muqaddimah Syarah Jurumiyyah oleh Syeikh Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah, halaman 13, dengan sedikit perubahan alur bahasa.
======================================================================
Faedah Kelima
🍁 Manfaat Mempelajari Ilmu Nahwu
---------------------
Manfaat mempelajari ilmu Nahwu sangatlah banyak, dianataranya:
=Menjaga lisan dari kesalahan dalam berbahasa Arab.
= Membantu seseorang untuk memahami makna makna yang terdapat di dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه و سلم
= Memahami maksud yang jelas dari ucapan orang Arab.
=Lihat Tuhfatu Tsaniya Syarah Jurumiyyah, Muhammad Muhyiddin bin Abdul Hamid halaman 4 dan Tuhfatul Washabiyah halaman 8.
=========================================================================
Faedah Keenam
= Tantangan dalam Mempelajari Ilmu Nahwu
-----------------------
Tahukah kita, bahwa musuh musuh Islam berupaya untuk menjauhkan kaum muslimin dari mempelajari Ilmu Nahwu...
= Syeikh Muqbil Rahimahullah berkata: Ilmu Nahwu adalah cabang ilmu yang sangat penting dan wajib bagi kita untuk memberikan perhatian yang lebih dalam mempelajarinya.
= Sesungguhnya musuh musuh Islam berupaya untuk menjauhkan kaum muslimin dan lari dari mempelajari ilmu Nahwu yang merupakan bagian dari agama mereka. Mereka menggambarkan dan mendeklarasikan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang tidak penting untuk kita pelajari.
=======================================================================
Faedah Ketujuh
💧Wajibnya Mendahulukan Mempelajari Bahasa Arab dibandingkan Bahasa yang lain.
🍁 Berkata Syeikh Muqbil Rahimahullah: Sungguh musibah pada hari ini, banyaknya manusia yang berpaling dari mempelajari Bahasa Arab, kecuali orang orang yang dijaga oleh Allah. Kebanyakan dari mereka menyibukkan diri dan menghabiskan waktu untuk mempelajari Bahasa Asing.
🍁 Ketahuilah! Tidak semua orang dibebankan mempelajari Bahasa Asing dan menelantarkan Bahasa Arab. Hal ini dikarenakan Nabi hanya memerintahkan kepada sahabat Zaid bin Tsabit untuk mempelajari Bahasa Ibraniyah, dan tidak memerintahkan kepada sahabat yang lain.
🍁 Sungguh musibah besar di hari hari ini, bahwa para pemuda pemudi kaum muslimin tersibukkan dengan mempelajari Bahasa Asing. Dan tidaklah mereka mengenal Bahasa Arab melainkan hanya sebagai syarat kelulusan di bangku perkuliahan mereka. Setelah mereka lulus, mereka pun melupakan Bahasa Arab dengan kelupaan yang sangat jauh.
⬆ Lihat Muqaddimah kitab Al Hulal Dzahabiyyah, Syarah Tuhfatu Tsaniya halaman 8.
========================================================================
Faedah Kedelapan
💐 Pentingnya Memperkuat Ilmu Bahasa Arab, sebelum memperkuat ilmu yang lain 💐
🍁 Berkata Syeikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi Rahimahullah: Saya nasehatkan kepada para penuntut ilmu untuk mempkuat ilmu Bahasa Arabnya.
🍁🍁 Barang siapa yang telah kuat ilmu Bahasa Arabnya, maka dia akan mudah memahami ilmu ilmu yang lainnya, In sya Allah.
⬆ Lihat Muqaddimah Kitab Al Hulal Dzahabiyyah halaman 7.
======================================================================== Faedah Kesembilan
=Cabang Ilmu Bahasa Arab manakah yang paling penting.
= Ketahuilah! Sesungguhnya ilmu Bahasa Arab mempunyai 12 cabang disiplin ilmu. Yaitu, Ilmu Lughah, Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, ilmu Ma'ani, ilmu Bayan, ilmu Badii, ilmu Arudh, ilmu Qawaafi, ilmu Qawaain, ilmu Qira'ah, ilmu Insyai Rasaail, dan ilmu Muhadhaarat 📚
=Ketahuilah! Bahwa cabang ilmu Nahwu adalah cabang ilmu yang paling bermanfaat. Hal ini disebabkan karena seluruh cabang cabang ilmu Bahasa Arab membutuhkan ilmu Nahwu.
=Berkata Imam As Suyuthi Rahimahullah: Barang siapa yang menguasai ilmu Nahwu, maka dia akan mudah menguasai seluruh cabang ilmu Bahasa Arab yang lainnya.
⬆ Lihat Kitab Al Kawaakibu Durriyyah halaman 25.
========================================================================
Faedah Kesepuluh
= Keadaan Manusia dalam Mempelajari Ilmu Nahwu
Ada tiga keadaan manusia dalam mempelajari ilmu Nahwu:
=Yang pertama, Al Ifrhaath, yaitu orang orang yang mempelajari ilmu Nahwu secara berlebih lebihan. Mereka menjadikan ilmu Nahwu sebagai puncak dan tujuan akhir apa yang dia pelajari dalam hidupnya. Seluruh waktunya dia habiskan hanya untuk mempelajari ilmu Nahwu. Sehingga dia melupakan ilmu yang paling penting, yaitu ilmu aqidah (tauhid). Inilah salah satu sebab menyimpangnya manusia dari jalan Salafus Sholeh, seperti yang terjadi pada orang orang syiah dan sufi.
=Yang Kedua, At Tafriith, adalah orang orang yang meremehkan dan sama sekali tidak mau mempelajari ilmu Nahwu. Mereka menganggapnya sebagai ilmu yang tidak penting dan sia sia serta hanya menghabiskan waktu dalam mempelajarinya.
=Yang Ketiga, Al Mutawassithuun, adalah orang orang yang menjadikan ilmu Nahwu hanya sebagai ilmu alat yang mengantarkannya kepada ilmu yang tertinggi yaitu ilmu Aqidah (Tauhid). Mereka mempelajari ilmu Nahwu sebagai sarana yang membantunya dalam memahami Al Quran dan Sunnah, maka inilah Ahlu Sunnah wal Jama'ah.
= Sehingga, jadilah kalian Al Mutawassithuun, yaitu orang orang yang berada di pertengahan yang menjadikan ilmu Nahwu sebagai washilah untuk memahami Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman yang benar.
= Lihat Nasehat Imam Muhadditsiin Muqbil bin Hadi Al Wadhi dalam Muqaddimah Hulal Ad Dzahabiyah oleh Muhammad bin Shagir halaman 10.
=====================================================================
Faedah ke 11
🍃 Faedah dari Sebuah Kisah🍃
❓Mengapa Imam Sibawaih Tidak Menjadi Ulama Hadits Di Masa Keemasan Ilmu Hadits📚
✔ Mari baca dan simak kisahnya berikut ini✔
=Hampir semua orang yang pernah mempelajari ilmu Nahwu Sharaf, pasti mengenal Imam yang terkenal di bidang ini, yaitu Imam Sibawaih. Beliau adalah Imam Ahli Nahwu. Jika disebutkan nama Ulama Nahwu, maka nama Beliaulah yang akan disebutkan pertama kali. Namun, sangat disayangkan, rupanya Beliau hidup di masa hidupnya Imam Ahlul Hadits yang bernama Imam Hammad bin Salamah Al Bashri. Imam Sibawaih pernah berguru kepada Beliau sampai pada akhirnya Beliau mempelajari bahasa dan beralih kepada Imam Al Khalil bin Ahmad Al Faraihidi.
= Sibawaihi, bukanlah sebuah nama melainkan sebuah gelar yang terdiri dari dua kata, yaitu sib yang berarti buah apel, waih berarti wangi. Jadi, Sibawaih berarti wangi buah apel. Nama asli beliau adalah Amr bin Utsman bin Qanbar. Beliau dilahirkan pada tahun 148 H di negeri Persia. Beliau tumbuh besar di Bashrah, Iraq.
= Di awal menuntut ilmu, Sibawaihi mendatangi majlis ilmu Hadits yang dibawakan oleh Imam yang terkenal pada masanya, yaitu Imam Hammad bin Salamah Al Bashri. Suatu ketika, Sibawaihi mengkritikkan sebuah Hadits yang Beliau bawakan dari sisi kaedah Bahasa Arab. Hal ini membuat Imam Hammad sangat marah dan berkata "Wahai Sibawaihi, kamu telah salah besar, itu yang tidak seperti kamu kira". Beliaupun sangat malu seraya berkata pada dirinya sendiri untuk memutuskan beralih mempelajari bahasa, yang dengannya Beliau tidak akan pernah lagi disalahkan.
=Seiring berjalannya waktu, beliaupun belajar kepada Imam Ahli Bahasa, yaitu Imam Al Khalil bin Ahmad Al Faraihidi. Imam Hammad belajar dengan penuh suka cita. Beliau terus mengikuti gurunya ibarat bayangan mengikuti bendanya. Beliaupun menghabiskan umurnya dalam mempelajari bahasa Arab dan menjadi Imamnya Ulama Bahasa. Semoga Allah merahmati Beliau dan mengampuni dosa dosanya.
💼 Mutiara Kisah di atas adalah
=Ahlul Hadits adalah lebih mulia dari Ahlul Bahasa.
=Bercita cita menjadi Ahlul Hadits lebih dikedepankan daripada menjadi Ahlul Bahasa.
=Tercelanya lebih mengutamakan ilmu Bahasa dan menelantarkan ilmu yang lebih penting. Ilmu Bahasa adalah sarana bukan tujuan.
=Butuh kesungguhan dalam mempelajari sebuah ilmu.
=Termasuk dari metode belajar yang bagus jika seseorang memfokuskan untuk belajar pada seorang guru sebelum berpindah ke guru yang lain.
=Jadikan kegagalan sebagai awal dari kesuksesan.
====================================================================
Faedah ke 12
=Kitab apa yang paling tepat dipelajari di awal belajar ilmu nahwu📚
=Salah satu kunci kesuksesan dalam belajar adalah dengan merujuk pada kitab kitab yang ditulis oleh ulama terdahulu. Salah satu kitab yang paling bagus digunakan oleh pemula dalam belajar ilmu Nahwu adalah kitab Al Jurumiyyah yang dikarang oleh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud As shanhaajiyyu. Beliau lahir pada tahun 672 H, dan wafat tahun 723 H.
= Pujian Ulama terhadap kitab Al Jurumiyyah
=Berkata Al Makkudiyyu Rahimahullah, sesungguhnya sebaik baik buku yang ditulis dalam bidang ilmu Nahwu adalah kitab Al Jurumiyyah. Materi materi yang disajikan ringkas, kaedah kaedah yang sangat mendalam. Kitab 📗ini adalah kunci pembuka dalam Bahasa Arab.
= Lihat syarah Al Jurumiyyah oleh Al Makkudiyyu Rahimahullah halaman 7.
=Berkata Syeikh Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah, Kitab Aljurumiyyah adalah kitab 📗yang sangat praktis di bidang Nahwu. Begitu besarnya manfaat yang terkandung dalam kitab ini, sangat mudah dipahami. Sesungguhnya saya nasehatkan bagi para pemula untuk mempelajari kitab ini.
⬆ Lihat syarah Hilyah Thalabul Ilmi halaman 61.
============================================================
ahwu dan shorof merupakan bahagian dari ‘Ulumul ‘Arabiyyah, yang
bertujuan untuk menjaga dari kesalahan pengucapan mahupun tulisan.
‘Ulumul ‘Arabiyyah mengandungi 12 ilmu berdasarkan dari kitab al Kawakib
ad-Durriyyah karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Abdulbari al-Ahdal
yaitu :
“Ilmu Tashrif, Nahwu, Ma’aani, Bayan, Badi’, ‘Arudh, Qawaafi, Qawanain Kitabah, Qawanain Qira’at, Insya’ul Risalah wal Khitab, Muhadharah”.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang membahaskan tentang aturan akhir struktur kalimah (kata) apakah berbentuk rafa’, nashab, jar, jazm,.
Sedangkan ilmu shorof adalah ilmu yang membahaskan tentang shighah (bentuk) kalimah Arab dan hal ihwalnya dari mulai huruf asli, tambahan, shohih, sampai kepada ‘illat-nya.
Dari kedua ilmu ini kita dapat memahami dan mempelajari teks-teks bahasa Arab yang termaktub dalam Alquran, Hadis, Syair-syair, serta qaul-qaul bijak para ulama’ terdahulu.
Sebagaimana telah berkata Umar bin Al-khathab: “Pelajarilah bahasa Arab kerana sesungguhnya bahasa Arab itu merupakan suatu bahagian dari bahasa kalian”
Seterusnya Imam Al-Qhazali berkata di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin:
“Sesungguhnya bahasa Arab dan Nahwu adalah suatu sarana untuk mengetahui Alquran dan sunnah Nabi s.a.w. Keduanya bukanlah termasuk ilmu-ilmu syar’i akan tetapi wajib hukumnya mendalami kedua ilmu tersebut kerana syar’iah ini datang dengan bahasa Arab dan setiap syar’iah tidak akan jelas kecuali dengan suatu bahasa”.
Maka dengan hal tersebut, bertetapanlah dengan sebuah kaedah fiqiyyah :
مَا لاَ يَتِمَّ الْواجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبُ
Ertinya: “Tidak sempurna sesuatu kewajipan kecuali dengannya, maka ia dikira wajib”.
Disini penulis menganjurkan kepada diri sendiri dan saudara/i seagama yang berada di dalam menuntut ilmu agar mempelajari ilmu bahasa arab yang diantara pokoknya yaitu ilmu Nahwu dan Shorof kerana ada beberapa alasan dan pertimbangan-pertimbangan dimaksudkan adalah seperti berikut:
Untuk menjaga lisan dari kesalahan yakni bahasa arab adalah bahasa al-Quran dan Hadits, di mana keduanya adalah primer (pokok) ajaran Islam dan kandungan kedua sumber ajaran Islam ini harus diamalkan. Sehubung dengan itu, terdapat juga kitab-kitab yang ditulis oleh Para ulama’ sejak awal perkembangan Islam, di mana kitab-kitab ini merupakan khazanah ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu tentang islam dan sebahagian besar dari kitab-kitab ini ditulis dalam bahasa Arab. Untuk boleh mengamalkan, kandungan pokok dan cabang dari pecahan pokoknya ajaran Islam ini - terlebih dahulu- haruslah difahami. kerana pokok dan cabangnya berlaku di dalam bahasa Arab, maka haruslah dipelajari dan dikuasai ilmu tentang bahasa Arab, diantaranya ilmu Nahwu dan Shorof. Alasan penulis mengatakan begitu kerana masa sekarang banyak yang kurang faham dengan masalah –masalah agama disebabkan mempelajarinya dari buku-buku terjemahan yang terkadang-kadang masih banyak kesalahannya daripada teks asalnya sehingga menyebabkan kesalahan penerapan tersebut dalam kehidupan seharian.
Akan lebih baik bagi kita untuk mempelajari ilmu agama langsung dari sumber yang menggunakan bahasa arab, dan untuk boleh berbahasa Arab yang merupakan bahasa Al-Quran kita harus melalui mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof kerana keduanya adalah Bapa dan Ibunya ilmu. Sebagaimana kita ketahui dari nazham ini :
* الصرف أم العلوم * والنحو أبوها
Hal ini memberi ispirasi bagi penulis, agar terus mendalami serta mengkaji ilmu Nahwu dan Shorof dan ilmu yang bersangkutan dengan bahasa Arab agar diri dan lainnya boleh memahami agama dengan jelas dan benar. Mudah-mudah diberi Taufik bagiNYA kepada kita didalam mempelajari bahasa Arab diantaranya ilmu Nahwu dan Shorof serta hal yang bersangkutannya.
“Ilmu Tashrif, Nahwu, Ma’aani, Bayan, Badi’, ‘Arudh, Qawaafi, Qawanain Kitabah, Qawanain Qira’at, Insya’ul Risalah wal Khitab, Muhadharah”.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang membahaskan tentang aturan akhir struktur kalimah (kata) apakah berbentuk rafa’, nashab, jar, jazm,.
Sedangkan ilmu shorof adalah ilmu yang membahaskan tentang shighah (bentuk) kalimah Arab dan hal ihwalnya dari mulai huruf asli, tambahan, shohih, sampai kepada ‘illat-nya.
Dari kedua ilmu ini kita dapat memahami dan mempelajari teks-teks bahasa Arab yang termaktub dalam Alquran, Hadis, Syair-syair, serta qaul-qaul bijak para ulama’ terdahulu.
Sebagaimana telah berkata Umar bin Al-khathab: “Pelajarilah bahasa Arab kerana sesungguhnya bahasa Arab itu merupakan suatu bahagian dari bahasa kalian”
Seterusnya Imam Al-Qhazali berkata di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin:
“Sesungguhnya bahasa Arab dan Nahwu adalah suatu sarana untuk mengetahui Alquran dan sunnah Nabi s.a.w. Keduanya bukanlah termasuk ilmu-ilmu syar’i akan tetapi wajib hukumnya mendalami kedua ilmu tersebut kerana syar’iah ini datang dengan bahasa Arab dan setiap syar’iah tidak akan jelas kecuali dengan suatu bahasa”.
Maka dengan hal tersebut, bertetapanlah dengan sebuah kaedah fiqiyyah :
مَا لاَ يَتِمَّ الْواجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبُ
Ertinya: “Tidak sempurna sesuatu kewajipan kecuali dengannya, maka ia dikira wajib”.
Disini penulis menganjurkan kepada diri sendiri dan saudara/i seagama yang berada di dalam menuntut ilmu agar mempelajari ilmu bahasa arab yang diantara pokoknya yaitu ilmu Nahwu dan Shorof kerana ada beberapa alasan dan pertimbangan-pertimbangan dimaksudkan adalah seperti berikut:
Untuk menjaga lisan dari kesalahan yakni bahasa arab adalah bahasa al-Quran dan Hadits, di mana keduanya adalah primer (pokok) ajaran Islam dan kandungan kedua sumber ajaran Islam ini harus diamalkan. Sehubung dengan itu, terdapat juga kitab-kitab yang ditulis oleh Para ulama’ sejak awal perkembangan Islam, di mana kitab-kitab ini merupakan khazanah ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu tentang islam dan sebahagian besar dari kitab-kitab ini ditulis dalam bahasa Arab. Untuk boleh mengamalkan, kandungan pokok dan cabang dari pecahan pokoknya ajaran Islam ini - terlebih dahulu- haruslah difahami. kerana pokok dan cabangnya berlaku di dalam bahasa Arab, maka haruslah dipelajari dan dikuasai ilmu tentang bahasa Arab, diantaranya ilmu Nahwu dan Shorof. Alasan penulis mengatakan begitu kerana masa sekarang banyak yang kurang faham dengan masalah –masalah agama disebabkan mempelajarinya dari buku-buku terjemahan yang terkadang-kadang masih banyak kesalahannya daripada teks asalnya sehingga menyebabkan kesalahan penerapan tersebut dalam kehidupan seharian.
Akan lebih baik bagi kita untuk mempelajari ilmu agama langsung dari sumber yang menggunakan bahasa arab, dan untuk boleh berbahasa Arab yang merupakan bahasa Al-Quran kita harus melalui mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof kerana keduanya adalah Bapa dan Ibunya ilmu. Sebagaimana kita ketahui dari nazham ini :
* الصرف أم العلوم * والنحو أبوها
Hal ini memberi ispirasi bagi penulis, agar terus mendalami serta mengkaji ilmu Nahwu dan Shorof dan ilmu yang bersangkutan dengan bahasa Arab agar diri dan lainnya boleh memahami agama dengan jelas dan benar. Mudah-mudah diberi Taufik bagiNYA kepada kita didalam mempelajari bahasa Arab diantaranya ilmu Nahwu dan Shorof serta hal yang bersangkutannya.
=============================================================
Pernyataan Syaikh Ahmad bin Umar Al Hazimi berkata :
Artinya :Buah dan faedah mempelajari ilmu nahwu : Ilmu nahwu itu merupakan kunci untuk mempelajari ilmu syariat. Sedangkan terjaganya lisan dari kesalahan ketika berbicara merupakan faedah tambahan. Maka tidak sepatutnya bagi seorang penuntut ilmu menjadikan tujuan utama dalam mempelajari ilmu nahwu hanya supaya terjaga lisannya dari kesalahan saat berbicara. Hal ini hanya tambahan saja(bukan tujuan agama). Sedangkan yang menjadi tujuan utama mempelajari nahwu adalah supaya ilmu tersebut bisa sebagai kunci dalam mempelajari ilmu syariat. Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu meniatkan hal ini supaya ia mendapatkan pahala. Karena ilmu nahwu ini bukan tujuan akhir, ia merupakan ilmu alat dan sarana, dan yang namanya sarana itu hukumnya mengikuti tujuannya.
(Fathu Rabbil Bariyyah fii Syarhi Nadzam Al Jurumiyyah, hal. 8)
Manfaat Ilmu Nahwu itu sendiri yaitu agar mampu memahami bahasa arab dan struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang keduanya adalah dasar tuntunan hidup umat islam.Salah dalam membaca suatu harokat dalam dalam bahasa arab dapat merubah arti dan maksudnya bahkan bisa bertentang , Misalnya ada seorang membaca :
خَلَقَ اللهُ
didhomahkankan pada huruf Ha,maka artinya :“Alloh telah menciptkan(nya)”
خَلَقَ اللهَ
difathahkan pada huruf Ha,maka artinya :“dia menciptkan Alloh ma’adzallohi minzdalik”
Oleh sebab itu janganlah sekali- kali hadir di kajian – kajian
tafsir (khususnya) juga hadits -hadits yang pengajarnya tidak mahir
dalam bahasa arab,walaupun ia tokoh ulama di kampungnya atau ia sudah
mendapat sertifikat ijasah sekalipun,fahamilah…..
Keutamaan Ilmu Nahwu yaitu harus diketahui terlebih dahulu sebelum belajar tafsir,hadits dsb…., sebab orang yang tidak mengetahui ilmu nahwu akan sangat berkurang dalam memahami Al-Qur’an dan Hadits, karena Al-Qur’an dan Hadits tidak seperti bahasa arab biasa.
Sumber Ilmu Nahwu ada tiga :
1. Al-Qur’an ,
2.Hadits ,
3. Omongan orang arab yang masih tulen bukan omongan orang-orang sekarang.
Hukum mempelajari ilmu nahwu yaitu :
Fardhu Kifayah (kewajiban kolektif) bagi salah satu penduduk.
Fardhu ‘Ain (kewajiban individu) bagi orang-orang yang membaca tafsir dan hadits.
Ilmu nahwu sangat penting sekali di bandingkan dengan ilmu-ilmu agama lainnya yaitu Urjan/ penting sekali yang harus diketahui terlebih dahulu,kalau boleh saya katakan Ilmu nahu adalah “Babul ‘ulumuusy syar’iyyah” artinya pitu gerabang Ilmu – Ilmu syariat yang berbasis kitab kuning / kitab gundul ,Akan menemui jalan buntu orang yang melangkah menuju ilmu agama jika belum menguasai ilmu nahwu.
Jadi mempelajari ilmu nahwu itu sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kita harus mempelajari ilmu nahwu terlebih dahulu sebelum mengetahui ilmu agama yang lain.